Konsep Dasar Digital
Sistem digital merupakan bentuk perkembangan
dari sistem analog. Sebuahsistem digital
menggunakan urutan angka untuk mewakili informasi,
dan tidak seperti sinyal analog, sinyal digital
bersifat noncontinuous. Secara garis besar, sistem digital
memiliki kode dalam bentuk binary, yang besar atau kecil nilainya diukur oleh
jumlah bit, atau yag disebut juga dengan bandwidht, karena
jumlahnya (bit) akan berpengaruh pada
akurasi daripada sistem yang berbasis digital.
Pengertian Sistem Digital:
Sistem digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa. Yang
dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal
digital hanya mempunyai dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga
dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa
disbeut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit
dapat berupa 0 atau 1
Jam tersebut menunjukkan waktu secara diskrit (ada loncatan
posisi waktu yaitu tiap satu detik).
Sejarah Singkat Perkembangan Format Musik
Piringan Hitam diputar
dengan Gramophone
Awalnya,
piringan hitam merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk
menghasilkan bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancispada tahum 1887. Namun sayangnya tidak pernah terwujud.
Pada tahun yang sama,Kevin Gerald Jayadi menemukan Phonograph (pemutar
piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan
untuk keperluan kantor. Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner yang pada
tahun 1888 menemukan
piringan hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone.
Pada tahun 1918 masa
pematenan berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk memproduksi piringan
hitam mengkilat. Pada masa itu, kebanyakan pemilik gramophone masih terbatas
pada kalangan menengah atas saja.
Kaset diputar
dengan tape, walkman
Compact audio cassette diperkenalkan oleh Philips sebagai
media penyimpanan audio di Eropa pada
tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai
diproduksi secara massal. Pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model
201 tape deck yang mengkombinasikan filter Dolby Type B dan pita magnetik
chromium dioxide (Cr02). Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset
portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap
sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas
suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.
DAT (Digital Audio Tape)
Digital
Audio Tape merupakan rekaman digital yang memakai pita magnetik, tapi sayang
waktu kemunculannya dipasaran luas kedahuluan rekaman digital pada kepingan CD,
sehingga tidak banyak dikenal orang, hanya dari kalangan tertentu saja yang
memiliki, hal ini pada masa itu waktu peralihan dari rekaman analog ke rekaman
digital pihak produsen DAT kurang berani melempar ke pasaran luas karena
perekaman digital jika di-copy hasilnya akan persis sama dengan yang asli yaitu
distorsi suara tidak terdeteksi. Sedang pihak dari rekaman CD berani spekulasi
untuk memproduksi rekaman diatas kepingan CD untuk dipasarkan secara luas.
CD, VCD, DVD diputar dengan CD player, discman
CD
dibuat dengan cara perekaman sinyal yang berbeda dari generasi perekaman
sebelumnya, perekaman pada piringan hitam dan perekaman pita magnetik bentuk
perekamannya berupa sinyal analog, sedangkan perekaman dipermukaan kepingan CD
berupa sinyal digital yaitu pengkodean sinyal 0 dan sinyal 1, hal ini dalam
usaha untuk merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas
suara yang dihasilkan.
Pada
November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara
massal, Dido mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable. Musik dalam
format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap
mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.
Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod
Musik
Digital menggunakan sinyal digital
dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format
rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai
beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan,
yaitu :
·
MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik
digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang
tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh
Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik.
Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate
setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan
file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3
Pro.
·
WAV
WAV merupakan
standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam
format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering
dilewati karena file dalam
format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.
·
AAC
AAC
adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar
Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada
tahun1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96
KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya,
iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari
Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.
·
WMA
Format
yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor
musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM
adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh
studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih
baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak
dan peranti keras terbaru pada umumnya.
·
Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file
yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan
dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi
untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.
Dari
segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah
dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3
portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun
demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.
·
Real Audio
Salah
satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks
ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke
atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.
·
MIDI
Format
audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya,
tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu
akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam
ponsel sebagai ringtone.
Sinyal digital, analog, dan tentu saja
peralatan yang berkaitan, pada umumya tidak saling kompatibel. Hal ini
mengharuskan hubungan antara analog ke digital dan digital ke analog yang
membutuhkan proses konversi. Ini akan membatu kita menggunakan peralatan
yang berbasis analog dan digital dalam keseluruhan sistem komunikasi.
B. Teknologi
Pengendali Berbasis Digital
Kamera digital menggunakan proses elektronik
dan menyimpan gambar hasil pemotretan pada sebuah kartu (memory card).
Hasil foto bisa dilihat secara langsung secara digital tanpa harus melalui
proses pencetakkan terlebih dahulu. Sampai sekarang cara kerja kamera modern
masih dikembangkan oleh setiap produsen kamera.
1. Kamera
Saku (Point and Shoot Camera)
Kamera Point and Shoot Camera paling banyak
digunakan orang karena mudah pemakaiannya dan relatif murah. Kamera ini
dirancang untuk mereka yang kurang menyukai kontrol manual atau kata lain serba
otomatis. Kamera ini mempunyai fasilitas yang menarik antara lain :
a. Optical zoom
Yaitu fasilitas pembesaran gambar yang dilakukan dengan
kombinasi reposisi lensa.
b. Digital zoom
Yaitu failitas pembesaran gambar yang dilakukan secara
digital. Proses ini sebenarnya hanya berupa proses crooping dan pembesaran
menggunakan software internal kamera. Zoom ini mengakibatkan gambar menjadi
kabur (blur).
c. Resolusi sampai dengan 3,1 mega piksel
Media bidik bisa berupa lensa konvensional. LCD, atau
merupakan kombinasi keduanya
2. Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex)
Resolusi terendah yang dimiliki kamera
digital SLR (Single Lens Reflex) adalah 5,1 megapiksel. Seperti halnya pada
kamera SLR analog, kamera digital SLR juga memiliki kualitas gambar terbaik karena
menggunakan lensa optik dan sistem kendali manual. Selain kendali yang
diberikan secara manual, kamera ini juga memiliki sistem kendali otomatis yang
dibantu oleh mikro prosesor yang cukup canggih.
Kamera digital bertipe SLR ini, seperti
halnya kamera SLR analog, juga menggunakan lensa yang bisa dilepas dan diganti
dengan lensa berdiameter lebih besar atau lebih kecil sesuai kebutuhan. Selain
itu, penempatan tombol dan fungsi dasar kedua kamera digital ini tidak banyak
berbeda. Komponen dasar kamera ini bisa dilihat pada gambar. Ada 2 hal yang
harus diperhatikan dalam menggunakan kamera digital SLR, yaitu lensa dan blitz.
KOMPONEN KAMERA:
a. LENSA
Lensa adalah media penyaring pertama pada
saat kita memindai gambar untuk disimpan. Karena itu pengetahuan dasar tentang
lensa kamera digital sangat perlu. Lensa kamera saat ini didiesain menggunakan
komputer untuk meningkatkan akurasi. Untuk menambah ketajaman lensa, pada lensa
ini dilapisi cairan kimia tertentu.
Berikut ini beberapa jenis lensa yang
digunakan pada kamera digital SLR:
1) Lensa
Standar
2) Lensa
Wide Angle (sudut Lebar)
3) Lensa
Tele
4) Lensa
Zoom
5) Lensa
Makro
b. PEMBIDIK
KAMERA
Perangkat pembidik kamera adalah jendela kecil untuk
melihat komposisi gambar yang akan dipotret untuk melihat komposisi gambar yang
akan dipotret. Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu
akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :
1) Pembidik
Optik Paralel
2) Pembidik
LCD (Liquid Crystal Display)
3) Pembidik
Optik TTI
Dalam
Media Penyimpanan Foto, Kamera analog (kamera biasa) menggunakan lensa untuk
mentransfer hasil foto ke dalam negative film dari cahaya yang
ditangkap.Negative film ini merupakan media penyimpannya, dan sangat sensitif
terhadap cahaya. Sedangkan pada kamera digital perekam gambar menggunakan
sensor CCD(Charge Coupled Device) atau CMOS (Complemetary Metal Oxidane
Silicon) yang kemudian hasilnya direkam dalam format digital ke dalam media
penyimpanan digital semacam Compact Flash, Secure Digital, Memory Stick, dsb.
Karena hasil disimpan dalam format digital akan memudahkan untuk ditransfer ke
pengolah foto digital semacam komputer, untuk keperluan editing berupa
perubahan pada warna, ketajaman, kecerahan dan latar belakang objek.
Cara
Kerja Kamera Digital
Pada
saat kita menekan tombol shutter, maka di dalam kamera terjadi tahapan-tahapan
untuk memproses gambar.
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :
1. Lensa
menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap
gambar atau biasa disebut sensor yang berfungsi sebagai view finder,
mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan
ke cermin pantul yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder)
2. Gambar
yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan
ditangkap oleh sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan
istilah focal length, jarak ini pula yang akan menjadi faktor penggali pada
lensa.
3. Tugas
Sensor adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi
sinyal listrik. Pada Sensor ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal
dengan pixel. Jadi istilah pixel atau megapixel pada kamera digital sebenarnya
mengacu pada jumlah titik pada sensor ini. Semakin banyak titik sensornya, maka
akan semakin halus dan semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.
4. Gambar
yang ditangkap oleh sensor diteruskan ke bagian pemrosesan gambar yang tugasnya
memproses semua data dari sensor menjadi data digital berupa file format
gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW,
JPEG dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software
(firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
Kedua bagian inilah yang akan menentukan karakter dari kamera digital tersebut.
Itulah sebabnya, setiap merek kamera memiliki software dan chipset
sendiri-sendiri pada kamera mereka.
5. Proses
yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yangdipilih ke
bagian penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya, memory card berupa SD,
CF dan sebagainya.
Tahapan
selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera. Namun pada kamera
digital moderen, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang disebut
PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.
SUMBER :
Komputer digital
Komputer digital adalah mesin komputer yang diciptakan
untuk mengolah data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, huruf, tanda
baca dan lain-lain. Yang pemrosesnya dilaksanakan berdasarkan teknologi yang
mengubah sinyal menjadi kombinasi bilangan 0 dan 1
Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi
urutan bilangan 0 dan 1 (disebut juga dengan biner)untuk proses informasi yang
mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit. Sinyal digital ini
memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada
teknologi analog, yaitu:
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya
yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2.
Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas
dan kuantitas informasi itu sendiri,
3. Informasi dapat dengan mudah diproses
dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk,
4. Dapat memproses informasi dalam
jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif. Komputer mengolah
data yang ada adalah secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya
atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on
atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau
0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang mampu membuat
komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf, gambar, suara,
bahkan film-film menarik yang anda tonton dalam format digital.