Kamis, 03 April 2014

Berbasis Analog

A.Sistem Analog
Suatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman informasi pada gelombang elektromagnetik, dan bersifat variabel dan berkelanjutan atau disebut juga dengan sinyal analog. Sebagai contoh amplitudo sinyal keluaran pengeras suara dalam pesawat penerima radio dapat memiliki nilai yang sinambung dari nol sampai ke nilai maximum yang mampu ditahannya. Sinyal analog muncul ketika bentuk gelombang fisik seperti akustik ataugelombang cahaya diubah menjadi sinyal elektrik. Analog dapat diartikan sebagai suatu format dari proses komunikasi dengan media elektronik yang proses pengiriman informasinya bergantung pada gelombang elektromagnetik, dan memiliki variabel yang bersifat countinue atau berkelanjutan. Proses pengiriman sinyal dalam teknologi yang berbasis analog disampaikan dalam bentuk gelombang.
Dapat diambil contoh ketika seseorang sedang menelepon, maka proses menyampaikan suara yang merambat dari satu orang ke pendengarnya melalui media telepon tersebut, akan dirambatkan melalui gelombang. Kemudian, ketika media yang digunakan dapat menerima gelombang suara yag dihasilkan oleh pembicara, maka gelombang tersebut akan ditransferkan kembali menjadi getaran suara, sehingga orang yang menerima telepon dapat menangkap apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya dari pembicaraan yang tengah berlangsung tersebut.

B.Sejarah

1985-1992: Penggunaan teknologi seluler berbasis analog Generasi 1 (1G)

Pada tahun 1985, teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System, mempergunakan frekuensi 800 MHz), merupakan cikal bakal CDMA saat ini) dengan sistem analog mulai diperkenalkan, di samping teknologi NMT-470, modifikasi NMT-450 (berjalan pada frekuensi 470 MHz, khusus untuk Indonesia) dioperasikan PT Rajasa Hazanah Perkasa. Teknologi AMPS ditangani oleh empat operator: PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo Panca Sakti, dan PT Telekomindo Prima Bakti, serta PT Telkom Indonesia sendiri. Regulasi yang berlaku saat itu mengharuskan para penyelenggara layanan telepon dasar bermitra dengan PT Telkom Indonesia.
Pada saat itu, telepon seluler yang beredar di Indonesia masih belum bisa dimasukkan ke dalam saku karena ukurannya yang besar dan berat, rata-rata 430 gram atau hampir setengahkilogram. Harganya pun masih mahal, sekitar Rp10 jutaan.
Pada tahun 1967, PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (Indosat, sekarang PT. Indosat Tbk) didirikan sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA), dan baru memulai usahanya pada 1969 dalam bidang layanan telekomunikasi antarnegara. Pada 1980, Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara

C.Teknologi Pengendali Berbasis Analog

1. Komputer analog
Komputer analog digunakan untuk mengolah data yang sifatnya berkelanjutan (continuous) bukan berupa data angka, melainkan dalam bentuk fisik seperti arus listrik, temperatur, kecepatan, tekanan, dan lain-lain. Output komputer analog biasanya berupa pengaturan atau pengendalian (control) sebuah mesin. Komputer ini banyak digunakan pada pengendalian industri kimia, pembangkit listrik, penyulingan minyak, atau rumah sakit untuk memantau denyut jantung. Kelebihan jenis komputer ini adalah pada kecepatan yang dimilikinya dalam menerima data dalam besaran fisik dan langsung mengolah data tersebut tanpa harus melalui proses konversi. Keluaran yang dihasilkan biasanya dalam bentuk grafik. Kekurangan yang dimilikinya terletak pada ketepatan yang dimilkinya masih lebih rendah dibanding jenis komputer digital.

Kamera adalah alat perekam gambar. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia ”camera obscura” yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.

Komponen utama kamera adalah:
1. Photographic lens
2. Lens holder
3. Diaphragm
4. Focal plane shutters
5. Photographic film
6. Strap hole
7. Shutter release
8. Film Speed scale
9. Expose counter
10. Viewfinder
11. Flash socket
12. Focus ring

Pada awalnya kamera tidak menggunakan klise (negatif). Artinya citra gambar langsung direkam pada sebuah lempengan. Umumnya lempengan yang digunakan adalah kaca yang sudah dilapisi campuran yang sensitif terhadap cahaya. Campuran pertama yang digunakan adalah kapur dan perak. Tentu saja hasilnya sangat jauh berbeda dengan hasil pemotretan masa kini. Kodak kemudian berhasil menciptakan teknik pemotretan langsung diatas kertas walau masih belum menggunakan klise.
Kini teknik kamera konvensional (juga biasa disebut kamera analog, membedakan dari kamera digital) menggunakan film yang dibuat dari lembar plastik (selulosa) yang dilapisi emulsi garam perak halida yang sangat peka terhadap cahaya. Dan disimpan dalam tabung kedap cahaya.
Cara kerja:
Sewaktu tombol ditekan maka diafragma akan terbuka seketika. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera masuk lewat celah diafragma itu dan menembus hingga lempengan film yang sangat peka cahaya.
Diafragma menutup secara otomatis dan tiba-tiba. Cahaya yang masuk membakar lempengan film. Cahaya terang akan membuat lapisan film terbakar (gosong) sedang cahaya gelap pada dasarnya tidak membakar lapisan. Proses selanjutnya ”CUCI” lembaran film terhadap sisa pembakaran. Hasil dari proses ini adalah : klise / negatif. Pada proses ini "arang sisa pembakaran" terbuang sehingga lapisan film menjadi putih / transparan. Sedang yang tidak terbakar tetap hitam.
Selanjutnya adalah mentransfer film (negatif) ke atas kertas foto (positif) atau "CETAK". Istilah proses ini macam-macam: Calotype/Ambrotyp/Tintype/ Ferrotyping dsb. Proses ini harus dilakukan di ruang gelap, karena adanya cahaya akan mempengaruhi proses trasfer tersebut. Kertas yang digunakan adalah kertas foto khusus yang dilapisi senyawa ferro.
Beda foto hitam putih dan foto berwarna adalah terletak pada film-nya. Film untuk foto hitam putih hanya terdiri satu lapis senyawa garam perak halida. Sedang film berwarna terdiri minimal 3 lapis. Dimana masing-masing lapis terdiri dari campuran (komposisi kimia) yang berbeda.


3.VOLTMETER (ANALOG)
Rangkaian Voltmeter adalah alat pengukur tegangan listrik yang banyak di gunakan untuk mengukur beda potensial pada komponen elektronika yang aktif, seperti kapasitor, resistor dan komponen lainnya. Rangkaian Voltmeter tersusun secara paralel yang di ukur dalam rangkaian. Voltmeter dapat meningkatkan kemampuan pengukuran apabila di tambah dengan alat multiplier. Rangkaian Voltmeter dapat di buat dengan menggunakan galvanometer [...]
Voltmeter adalah alat yang paling banyak di gunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Untuk menggunakan Voltmeter dengan meletakan kabel yang ada pada ujung-ujung komponen elektronika yang aktif, seperti kapasitor aktif, resistor aktif, dioda aktif, transistor aktif, trafo aktif dan komponen aktif lainnya. Komponen untuk membuat alat voltmeter di susun secara parallel

4.Penerapan Radio di masa lalu
Penerapan teknologi dari station radio terus berkembang, Radio memang salalu bisa mengikuti perkembangan teknologi, Radio bahkan di akui sebagai cikal bakalnya perkembangan teknologi seperti telepon dan smart phone yang sekarang ini kita pergunakan.

Radio bahkan sudah ada sejak tahu 1901, salah satu yang menggunakannya konon adalah angkatan laut jepang yang di tugaskan memata-matai Rusia pada Perang Tsushima. penggunaan radio pada masa itu adalah sebuah teknologi canggih, dan tentu tidak di gunakan untuk sarana hiburan saat ini.
Beberapa tahun kemudian radio sebagai sarana informasi dan hiburan mulai popular di era tahun 1920,beberapa satasion radio di amerika mulai di bangun, dan pesawat penerima sudah banyak pula di miliki oleh masyarakat umum.

5.Radio Amplitudo Modulasi (AM)
Pada mulanya radio merupakan penerapan dari radiasi gelombang electromagnetik, yang di jalaskan oleh James Clerk Maxwell, mengenai teori dinamika elektromagnetik. yakni gelombang elektromagnetik yang di pancarkan melalui station radio kemudian meradiasi pesawat penerima radio, perubahan/naik dan turun Amplitudo atau lebih sering modulasi di pergunakan untuk mengirim signal secara analog, yang kemudian modulasi amplitudo tersebut di konversi menjadi gelombang suara dengan menggunakan pesawat radio dan speaker. Radio jenis ini kemudian di sebut dengan radio AM atau Amplitudo Modulasi

6.Radio Frekuansi Modulasi (FM)
Pada penemuan selanjutnya di temukanlah radio dengan Amplitudo Frekuensi, sebagai lanjutan dari penggunaan Gelombang Electromagnetik dalam pancaran radio, frekuensi modulasi menggunakan perubahan kerapatan dan kerenggangan gelombang (frekuensi) yang di modulasikan untuk mengirimkan suara.
Frekuensi Modulasi ini memiliki kelebihan yakni suara yang di hasilkan lebih jernih dan stereo, namun juga memiliki kelemahan berupa pendeknya jangkauan pancaran radio, radio jenis ini kemudian di sebut dengan radio FM yang merupakan singkatan dari Frekuensi Modulasi.

7.Perbedaan AM dan FM
Perbedaan antara radio FM dan Radio AM bisa terlihat dari gambar di bawah ini.
8.Radio Steaming atau Radio Online
Penggunaan Teknologi paling mutahir yang di gunakan untuk siaran radio adalah Radio Online, Radio Bersama adalah salah satu pengguna teknologi ini. Radio online memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan kedua radio di atas, Radio Online adalah yang di pancarkan dengan menggunakan teknologi berbasis digital, yang di kirimkan melalui Media media pengirim data seperti Satelite dan jaringan kabel. Suara dan Musik dari station radio akan di konversi menjadi bilangan biner, yang membentuk kode-kode yang nantinya kode tersebut bisa di konversi kembali ke dalam bentuk suara yang bisa kita dengar. prosesperubahan dari suara dan musik yang tadinya berbentuk analog menjadi bentuk digital sering di sebut dengan istilah “digitalisasi”. proses ini selalu terjadi pada semua perangkat yang menggunakan media di gital, seperti Kamera Digital, Recorder Digital dan lainsebagainya.

9.Telepon
 Pengiriman suara dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik ini, yang bersifat variable dan berkelanjutan. Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol kemudian menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kembali ke voltase nol. Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik.Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz.

10. Faksimile
11. Interkom
12 Remot TV
Sistem pengendali peralatan listrik sebagai alat kendali untuk mematikan dan menyalakan peralatan listrik dari jarak jauh dapat dibuat dengan memanfaatkan sinyal infra merah dari remote control TV. Dimana peralatan listrik yang ada bisa dikendalikan dari satu titik. Penerapan alat ini dapat digunakan untuk mematikan dan menghidupkan peralatan listrik dalam rumah tangga, seperti alat-alat elektronik pada ruang utama rumah, yang didalamnya terdapat lampu utama, Kipas angin, tape, dan lain-lain. Contoh lain dari penggunaan alat ini adalah untuk mengendalikan lampu panggung pada acara pentas seni sehingga lampu dapat dikendalikan lebih efektif dan efisien dari jarak jauh.
Alat pengendali peralatan listrik bekerja apabila sinyal infra merah dari Remote Control Sony RM 827T diterima oleh Detektor Infra Red TSOP 1740 yang akan diubah menjadi sinyal high dan low, sinyal high dan low diubah oleh mikrokontroller AT89C51 menjadi data hexadecimal dan dipakai untuk menyalakan relay sesuai tombol remote yang ditekan. Pengujian rangkaian dilakukan dengan memberikan beban output pada rangkaian.
Kata kunci : Pengendali Peralatan ListrikRemote, Sony RM 827T,
mikrokontroller, AT89C51, IR TSOP 1740

1.       Sinyal Analog
Sinyal analog bisa berupa harga tengah (antara) di dalam batas teknisnya (kisaran).
Contoh :
·         Tegangan yang disuplai oleh generator (pembangkit tenaga listrik) berbanding lurus dengan jumlah putaran.
·         Panjang kolom air raksa dari termometer berbanding lurus dengan temperatur.
·         Tegangan yang dikeluarkan dari termo-kopel berbanding lurus dengan temperatur.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar